BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini
permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud
dengan Peta?
2. Apa yang menjadi
Syarat-syarat pada Peta?
3. Bagaiamana
Unsur-unsur pada Peta?
4. Apa jenis-jenis Peta?
5. Apa fungsi
dari Peta?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian peta.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat peta.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur yang ada pada peta.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis peta.
5. Untuk mengetahui fungsi peta.
D.
Manfaat
Adapun Manfaat penulisan
makalah ini yaitu setelah selesainya penulisan makalah ini diharapkan bisa
bermanfaat bagi pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan peta dan bagaimana
menerapkan peta sebagai salah satu media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peta
Kata peta pasti sudah sangat familiar
di telinga kita. Anda pasti sering melihat atau bahkan pernah menggunakan peta,
tetapi mungkin Anda masih kesulitan untuk mendeskripsikan pengertian dari peta.
Sebenarnya Anda tidak perlu menghafal definisi dari peta, cukup dengan melihat
peta seharusnya Anda sudah bisa mendefinisikan peta.
Pengertian peta secara umum adalah
gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil
dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas. Sudahkah Anda
memahami pengertian dari peta tersebut? Mudah bukan? Beberapa ahli
mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada hakikatnya semua
mempunyai inti dan maksud yang sama. Berikut beberapa pengertian peta dari para
ahli.
1.
Menurut ICA
(International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi
unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
2.
Menurut
Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi
dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi
tertentu.
3.
Menurut
Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari
ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat
vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan
sebagai penjelas.
4.
Menurut
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan
dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para
perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
Dengan menggunakan peta, kita dapat
mengetahui segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu
wilayah, jarak antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan,
jalan raya, bandara, dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta dapat
dibagi menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan manusia
(budaya).
Dewasa ini sudah dikenal adanya peta
digital (digital map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang
diolah dengan bantuan media komputer. Data yang diperoleh berupa data digital
dan hasil dari gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu media seperti disket,
CD, maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat ditampilkan kembali pada
layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan
software GIS (Geography Information system). Ilmu yang mempelajari tentang peta
dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta
dan pemetaan disebut kartograf.
B.
Syarat
Peta
Setelah
memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah
apa yang sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta
yang baik mestinya :
1.
Peta
tidak boleh membingungkan
2. Peta harus dengan mudah
dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.
3. Peta harus memberikan
gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai dengan
tujuannya.
4.
Karena
peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya
sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).
Adapun usaha memenuhi persyaratan peta. Supaya
peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan :
1. Keterangan atau legenda;
2. Skala peta;
3. Judul peta (apa isinya);
4.
Bagian
dunia mana.
Supaya mudah
dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan :
1. Tata warna;
2. Simbol (terutama pada peta
tematik);
3. Proyeksi.
Sebuah peta harus teliti. Sehubungan
dengan itu, perlu diingatkan bahwa tingkat ketelitian harus disesuaikan dengan
tujuan peta dan jenis peta, serta kesanggupan sekala peta itu dalam
menyatakan ketelitian. Sebagai contoh :
1.
Jenis
peta : Peta Penggunaan Tanah
2.
Tujuan
peta : Memperlihatkan bentuk-bentuk pemanfaatan atau pengusahaan tanah oleh
manusia.
3.
Skala
peta : 1:50.000
4. Yang harus teliti :
Jenis-jenis penggunaan tanah apa yang dapat digambarkan dengan sekala peta
tersebut. Jenis penggunaan tanah sekala 1:50.000 tentunya harus lebih teliti
atau rinci dari jenis penggunaan tanah sekala 1:250.000 misalnya.
C. Unsur-unsur Peta
Setelah kita memahami konsep dasar
dari penyusunan peta tersebut di atas, menjadi semakin mudah untuk menyimak apa
saja komponen peta yang baik.
Komponen peta terdiri dari :
1. Isi Peta
Isi peta menunjukan isi dari makna ide
penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Kalau ide yang disampaikan
tentang perbedaan curah hujan , isi peta tentunya berupa isohyet.
2. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul
biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian,
sedapat mungkin di letakkan di kanan atas.
5. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang
merupakan kunci untuk memahami peta.
6. Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah
ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan
bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
7. Nomor Peta
Penomoran peta penting untuk lembar
peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian
muka bumi.
8. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis
tepi, atau di bawah legenda.
9. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili
kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya,
jenis-jenis simbol peta antara lain:
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional.
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak.
c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol
yang mencakup area tertentu.
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan
untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta.
Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman
dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting
sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di peta dengan objek
sebenarnya di lapangan.
Kalau Anda perhatikan, pada sebuah peta banyak terdapat simbol-simbol.
Berikut ini kita akan pelajari mengenai simbol-simbol berdasarkan bentuknya.
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional,
seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari
permukaan laut. Contoh: simbol titik.
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol
sungai, batas wilayah, jalan, dsb. Contoh: simbol garis.
c. Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti:
padang pasir, rawa, hutan. Contoh: simbol luasan (area).
d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak. Contoh: simbol
aliran.
e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan
harga/nilai lainnya. Contoh: simbol batang.
f. Simbol lingkaran, digunakan untuk
menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase. Contoh: simbol lingkaran.
g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume), makin besar simbol
bola menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin kecil simbol
bola berarti isi (volume) makin kecil. Contoh: simbol bola
10. Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau
objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan
untuk keperluan estetika peta.
Warna simbol ada 5 yaitu hijau, kuning, coklat, biru muda dan biru tua.
11. Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari
simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
a. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta.
b. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
12. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis
bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang
dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang
menunjukan letak astronomis.
13. Grid
Dalam selembar peta sering terlihat
dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid system.
Tujuan grid adalah untuk
memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk
memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.
Cara pembuatan grid yaitu,
wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi kedalam beberapa kotak. Tiap kotak
diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode
yang lebih terperinci lagi dan seterusnya.
14. Inset
Inset adalah peta kecil yang
disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
a.
Inset penunjuk lokasi, berfungsi
menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
b. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
c. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta
utama.
15. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang
peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada
peta.
16. Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh. Sumber ditekankan pada
pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,sistem proyeksi
peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan
tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat
identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.
D. Jenis-jenis Peta
Peta dikelompokan menjadi 5 bagian, yaitu:
1. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan
bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan
reliefnya. Pengg ambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam
bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
b. Peta chorografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta
chorografi adalah atlas
c. Peta dunia yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan
wilayah yang sangat luas.
d. Peta khusus (Peta tematik) yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan
tema tertentu / khusus. Misal peta politik, peta geologi, peta penggunaan
lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
2. Peta Berdasarkan Sumber Datanya
a. Peta Turunan (Derived Map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan
peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
b. Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.
3. Peta Berdasarkan Skala
a. Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala > 1: 100 sampai
> 1: 5000. Contoh: Peta pertanahan
b. Peta besar adalah peta yang berskala > 1: 5000 sampai > 1: 250.000.
Contoh: peta kecamatan/kabupaten
c.
Peta sedang adalah peta yang
berskala > 1: 250.000 sampai > 1: 500.000. Contoh: peta provinsi
d. Peta kecil adalah peta yang berskala > 1: 500.000 sampai > 1:
1.000.000. Contoh: peta negara
e. Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala > 1: 1.000.000
ke bawah. Contoh: Peta benua/dunia
4. Peta Berdasarkan Bentuk
a. Peta datar, atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri
b. Peta timbul atau peta steereometri
c. Peta digital
d. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan
manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
e. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang
dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
5. Peta berdasarkan tingkat kedetailan
a. Peta detail, peta yang skalanya > 1:50.000
b. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
c. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000
E. Fungsi Peta
Adapun fungsi
dari peta yaitu :
1.
Menyeleksi data
2.
Memperlihatkan ukuran
3.
Menunjukkan lokasi relatif
4.
Memperlihatkan bentuk
5.
Peta sebagai Media Informasi
Peta
merupakan media penyajian informasi bereferensi geografis dari suatu wilayah,
dan peta dibuat untuk kepentingan orang lain, yaitu pengguna peta atau pembaca
peta (map reader). Oleh karena itu, fungsi peta adalah memberikan informasi
tentang suatu obyek kepada pengguna peta agar informasi tersebut dapat
dimanfaatkan. Dalam melakukan desain kartografi perlu difahami arti suatu
informasi dan manfaatnya bagi pengguna peta. Tanpa memahaminya, sukar bagi
seorang kartographer untuk membuat peta yang mempunyai nilai informasi
(informatif). Banyak peta yang menyajikan informasi sesuai dengan tema petanya;
tetapi apakah peta tersebut mempunyai nilai informasi, masih perlu
dipertanyakan.
Contoh:
Pembuatan peta vegetasi wilayah tertentu. Pengguna peta atau pembaca peta (map
reader) akan bertanya: dimana lokasi hutan tersebut (keadaan fisik: dirawa,
tanah kering datar atau berbukit/gunung; fungsi hutan: apakah terletak di hutan
lindung, hutan produksi atau diluar kawasan) dan bagaimana kondisinya (hutan
perawan, bekas tebangan, atau terdapat areal bukan hutan). Kejelasan informasi
tersebut penting untuk pengguna peta, khususnya dalam memberikan perlakuan
terhadap wilayah tersebut. Namun, karena berbagai keterbatasan (skala peta,
tersedianya data dll.) tidak semua keinginan dan harapan pengguna peta
terpenuhi.
Sehubungan
dengan informasi yang akan disajikan kedalam peta, perlu kejelasan, mana
informasi utama dan mana informasi tambahan agar peta mudah difahami isinya.
Dalam hal ini, informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
a. Informasi
dasar, yaitu unsur-unsur pada peta dasar yang perlu atau tidak perlu disajikan
sebagai latar peta tematik (berhubungan dengan generalisasi).
b. Informasi
pokok, yaitu informasi yang berkaitan dengan tema peta. Apakah hutan perlu
diklasifikasi atau distratifikasi. Apakah batas fungsi hutan atau batas
administrasi perlu dicantumkan ?
c. Informasi
penunjang, yaitu informasi yang diharapkan dapat melengkapi informasi pokok dan
ada relevansinya untuk dicantumkan dalam peta. Informasi apa
saja yang perlu dicantumkan pada peta tematik sulit dirinci.
Hal
ini sangat tergantung kepada tema peta, tersedianya data dan karakteristik
serta relevansinya. Apabila unsur-unsur dan informasinya terlalu banyak, maka
petanya akan menjadi ruwet dan sukar dibaca; sedangkan kalau informasinya
terlalu sedikit, peta menjadi kurang informatif.
6. Peta sebagai
Sistim Komunikasi
Fungsi
peta adalah menyajikan suatu informasi tentang suatu obyek kepada pembaca peta.
Agar informasinya mudah diterima dan cepat dipahami, maka cara penyampaiannya
harus jelas, dengan bahasa sederhana. Bahasa peta adalah simbol-simbol (titik,
garis dan luasan/areal, kualitatif/kuantitatif, warna, notasi, arsir) yang
merupakan sistim komunikasi antara pembuat peta dengan pembaca peta. Pokok
permasalahannya adalah bagaimana membuat simbol-simbol dan menempatkan kedalam
ruang peta sehingga pembaca peta dapat membacanya dengan mudah dan menafsirkan
artinya dengan benar.
Peta
adalah untuk dilihat pada jarak pandang tertentu, yang kemudian dipelajari dan
dikaji isinya. Apabila pembaca peta tidak memahaminya maka peta akan kehilangan
arti dan fungsinya. Oleh karena itu, simbol harus dibuat dengan jelas dan
tegas, dan antara satu dengan simbol yang lain harus dapat dibedakan dengan
mudah. Perbedaan simbol-simbol dapat berupa: bentuk, ukuran (besar, lebar),
ketebalan, kerapatan, warna dan gradasinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian
peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang
datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai
penjelas.
2. Syarat peta yang baik
mestinya yaitu Peta
tidak boleh membingungkan; Peta
harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai
peta; Peta
harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup
teliti sesuai dengan tujuannya; Karena
peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya
sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).
3. Komponen peta terdiri dari
Isi Peta, Judul, Legenda, Orientasi/tanda
arah, Nomor Peta, Skala, Simbol Peta, Warna
Peta, Tipe Huruf (Lettering), Garis
Astronomis, Grid, Inset, Garis Tepi Peta, Sumber dan Tahun Pembuatan.
4. Jenis-jenis Peta yaitu Berdasarkan Isi Data yang
Disajikan terdiri atas Peta umum, Peta topografi, Peta
chorografi, Peta khusus (Peta tematik); Peta
Berdasarkan Sumber Datanya terdiri atas Peta Turunan (Derived Map), Peta
induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan; Peta Berdasarkan Skala terdiri atas Peta
kadaster (sangat besar), Peta besar, Peta sedang, Peta kecil, Peta geografis
(sangat kecil); Peta Berdasarkan Bentuk
terdiri atas Peta datar, atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau
peta planimetri, Peta timbul
atau peta steereometri, Peta
digital, Peta garis, Peta foto; Peta berdasarkan tingkat kedetailan terdiri atas Peta detail, Peta semi detail dan Peta tinjau.
5. Adapun fungsi
dari peta yaitu menyeleksi data, memperlihatkan ukuran,
menunjukkan lokasi relatif, memperlihatkan bentuk, peta sebagai Media
Informasi, dan peta sebagai
Sistim Komunikasi
B. Saran
Penulis menyadari
bahwa penulisan
makalah ini jauh
dari kesempurnaan, maka dengan itu
penulis mohon kritik dan saran kepada para pembaca, yang sifatnya membangun
untuk masa depan selanjutnya, guna untuk lebih sempurna lagi dan lebih bermanfaat
lagi, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman. 2011. Model-model
Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers
0 komentar:
Posting Komentar